Assalamu'alaykum....Hellooo..... =)


Tuesday, September 14, 2010

Ullen Sentalu

tempat para turis menunggu, sebelum masuk ke dalam

Lebaran hari kedua dipenuhi dengan jadwal yang lumayan padat. Setelah silaturahim dengan keluarga besar, kami sekeluarga melanjutkan ke Ullen Sentalu di Kaliurang. Sebenarnya ini adalah keinginan pribadi yang "ngrepotin" orang serumah...*red: maksa pergi kesana*... hehehe.

Yang terbersit pertama kali, kenapa namanya Ullen Sentalu, apa sih artinya? *maklum keturunan jawa yang tidak mahir bahasa Jawa =P*. Hasil searching di
Indobackpacker.com , ternyata...

Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan.


Ullen Sentalu adalah Museum Seni dan Budaya Jawa yang kemasannya tidak seperti museum pada umumnya. Biasanya museum identik dengan gedung atau bangunan beton. Nah, museum Ullen Sentalu yang diresmikan 1 Maret 1997 terdiri dari beberapa ruangan yang dikelilingi taman dengan pohon-pohonnya yang besar-besar dan rindang. Letaknya yang berada di lereng Gunung Merapi, semakin mendukung membuat suasana semakin sejuk, Bahkan saat kami kesana waktu itu sedang hujan deras, huiiiii..dingiiiin rasanya.


Setelah membeli karcis seharga Rp 25.000/orang, kami dipersilahkan untuk menunggu di pintu masuk. Ternyata memang peraturan disini, bahwa pengunjung akan dikelompokkan dengan jumlah yang tidak ditentukan dan akan didampingi oleh 1 orang guide. Guide ini berfungsi untuk menjelaskan benda-benda apa saja yang ada di dalam museum, termasuk sejarahnya. Setelah 10 menit menunggu, akhirnya kami bisa masuk.


Kesan pertama, jujur merinding oeyyy...hehehe..soalnya kanan kiri dipenuhi dengan pohon-pohon besar, ditambah lagi dengan susasana saat itu yang sedang mendung... =P, menambah rasa senyap saja.


Ruangan pertama yang kami kunjungi, namanya
Guwa Sela Giri.
Letaknya di bawah tanah...wew, membuat semakin merinding. Dinding ruangan terdiri dari batu-batu, berdasarkan informasi, batu-batu itu berasal dari Gunung Merapi. Suasananya tenaaang banget, yang terdengar cuma suara mbak guide yang sedang menjelaskan benda-benda bersejarah. Disini banyak dipajang foto-foto raja-raja atau sultan-sultan yang pernah berkuasa memimpin kesultanan Solo dan Yogyakarta. Bentuk ruangannya berliku-liku seperti labirin. Kami keluar dari satu ruangan dan masuk ke ruangan lain. Dan yakin, untuk saya yang sering disorientasi, bakalan nyasar kalau dilepas di sini...hehehe.. Sayangnya, di ruangan-ruangan ini dilarang untuk berfoto.. =( .. padahal tangan sudah ngga taaahhhan pingin mengabadikan suasana setiap ruangan.


Beberapa nama ruangan lain yang masih saya ingat :

Ruang Syair Putri Tineke

Putri Tineke adalah Putri dari Sunan Paku Buwobo XI. Beliau memiliki bakat menulis, bahkan jika dilihat dari beberapa karya sastranya yang sudah diterjemahkan dari bahasa Belanda, sangat terlihat intelektual dan cerdas. Sayangnya, belum semua surat dan karya sastra beliau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.


Royal Room Ratu Mas
Di ruangan ini dipamerkan pernak-pernik yang berkaitan dengan Ratu Mas, permaisuri Sunan Paku Buwono X.


Ruang Batik Vorstendlanden
Ini salah satu ruang favorit saya… yups karena di sini dipamerkan segala macam koleksi batik. Dibalik keindahan coraknya, setiap batik memiliki filosofi masing-masing termasuk waktu penggunaannya. So, ayooo lestarikan BATIK sebagai budaya warisan yang tak ternilai indahnya.


Ruang Putri Dambaan

Ruangan ini, menceritakan kehidupan GRAy Siti Nurul Kusumawardhani, putri tanggal Mangkunegara VII dengan permaisuri GKR Timur. Selain cantik, beliau juga cerda dan memiliki prinsip hidup yang kuat. Salah satu yang membuat saya kagum, di tengah maraknya poligami pada jaman kerajaan dulu, beliau dengan tegas menolak poligami. Sehingga beliau tidak mau menikah dengan lelaki yang sudah memiliki istri. Informasi dari mbak tour guide, ada seorang Bangsawan yang ingin menikahinya tetapi sudah memiliki istri, beliau menolak karena tidak mau dipologami.


Fiuhhh.. Rasanya belum puas mengelilingi Ullen Sentalu, ingin kesana lagi dan cuaca harus dalam keadaan CERAH… =D …

Oya..kalau ingin lebih mendalami seluk beluk Ullen Sentalu, bisa lihat di web-nya.. http://www.ullensentalu.com/

No comments: