Assalamu'alaykum....Hellooo..... =)


Wednesday, December 29, 2010

Timnas... a Truly WINNER

TIMNAS GARUDA a TRULY WINNER...!!!!!

Meskipun Indonesia tidak bisa memenangkan Piala AFF malam ini, tapi Timnas Garuda telah memenangkan hati seluruh rakyat Indonesia. Betapa tidak, sejak lagu Indonesia Raya berkumandang di stadion GBK, dinyanyikan seluruh rakyat Indonesia yang hadir di sana, rasa persaudaraan satu bangsa dan satu tanah air melebur jadi satu tanpa melihat status, suku dan profesi mereka. Bahkan saya yang hanya melihat dari televisi di rumah saja, merinding menyaksikannya.

Ya, Timnas Indonesia telah bangkit dari mati surinya, ini pendapat saya pribadi sebagai penonton sepakbola yang sangat amatir. Sejak babak penyisihan mereka telah menampilkan permainan terbaiknya. Jika pada akhirnya di Bukit Jalil Indonesia mengalami kekalahan itulah sepakbola, permainan yang penuh misteri *setidaknya itulah yang pernah dikatakan bapak waktu saya masih kecil, ketika saya ikut menikmati Piala Dunia 1994*. Dan, malam ini bukan hanya permainan terbaik yang kau tunjukkan kepada kami, tetapi permainan spektakuler yang terus menimbulkan decak kagum dari seluruh rakyat Indonesia. Timnas terus menerus merangsek masuk ke wilayah pertahanan Malaysia, dan terus menerus menyerang gawang Malaysia...menyerang tanpa lelah. I love the process...great process

Terimakasih TIMNAS, terimakasih atas semangat nasionalisme yang kau tunjukkan kepada kami.

@Bustomi_19 @Firman15utina @bepe20 dkk

Bravooo TIMNAS INDONESIA...!!!

Book Lover...Hay On Wye

Inilah salah satu kota tujuan yang masih tersimpan rapi di dalam kotak mimpi.. hehehe..
Here are
Hay On Wye *klik nama kota ini, langsung ng-link ke official webnya Hay On Wye* .
Kota mungil ini merupakan surga dunia untuk para Book Lover... karena di setiap sudutnya berdiri toko buku-toko buku. Oya,letak kota cantik ini di perbatasan Wales dan England. So, kalo sedang berlibur ke Inggris, menu wajib lho untuk mampir ke sini.

Yang sangat menarik dari kota ini yaitu toko-toko tsb tidak ada penjaganya lho, nama tenarnya Honesty book shop. Ini informasi yang aku dapat dari hasil bertanya ke Om Google *alias gugling*. Weeewww... keren kan, takjub.. Ternyata masih ada ya kota yang penuh dengan penduduknya yang jujur-jujur.. =).
Hwaaaa...Ngga kebayang deh, puasnya melahap segala jenis buku. Inilah yang membuat saya ingin sekali mengunjunginya, sebagai manusia penggemar buku.... insya Allah bisa terwujud, amin.. =)

Berikut gambar-gambar kota Hay On Wye yang saya peroleh dari Om Google... kerrrennn.. =)



The Name is Devin

Kisah di bawah ini adalah postingan seorang teman, Noverdianto Arsyad yang kebetulan mendapat penugasan audit ke kota Kupang, kota yang penuh cerita. Terkesan dengan catatan perjalanannya di bandara El Tari, membuat saya ingin merekamnya di blog ini. Alhamdulillah, alhasil, diijinkan untuk repost di blog ini, tengkyuuu pak.. =).

Speechlessss saat membaca kisah ini, betapa memalukannya kita yang selalu mengeluh jika pekerjaan kantor sedang banyak2-nya... ditambah lagi kalau sedang kuliah dan mendapatkan tugas yang sejibun. Padahal hasil jerih payah dari itu semua juga kita akan nikmati, gaji yang besar atau title yang akan menambah nilai jual cv kita. Tapi tidak dengan Devin.. yup dia tidak memperoleh apa-apa setelah merapikan troly-torly di bandara El Tari. Bocah cerdas itu mengerjakannya dengan sepenuh hati dan dengan senyumannya yang indah. Terimakasih Devin atas pelajaran berharga yang kau tunjukkan kepada kami yang masih jauh dari sikap mensyukuri atas semua nikmat yang kami peroleh.

Perjalanan panjang yang melelahkan akhirnya berakhir juga. Setelah mengalami delay 30 menit, dan diangkasa selama 2 jam, akhirnya pesawat yang membawaku mendarat di Bandara El Tari, Kupang Nusa Tenggara Timur. Jam sudah menunjukkan pukul 18.15 WIT. Setelah mengambil barang bawaan, segera mencari penjemput dari hotel tempat menginap selama di Kupang. Ternyata yang menjemput baru berangkat dari hotel. Perasaan lelah dan kesal langsung berkecamuk, mana bandara sudah mulai sepi, hanya tinggal beberapa orang yang berlalu lalang. Seketika pandangan mata ini tidak bisa lepas melihat sesosok anak kecil yang dari tadi bermain kereta dorong untuk membawa barang bawaan para penumpang. Badannya yang kecil, sedikit lebih tinggi dari kereta yang dibuat mainan itu. Segera aku keluarkan kamera dari tas ransel untuk mengabadikan momen menarik ini. Tapi setelah memperhatikan dengan seksama, ternyata aku salah, dia tidak sedang bermain. Dia ternyata sedang menata kereta dorong tersebut. Dia yang mengambil kereta dorong yang berserakan tidak beraturan di dalam maupun di pelataran parkir bandara. Dia mengambil satu per satu, kemudian setelah agak banyak, didorongnya kereta-kereta tersebut ke tempat asalnya. Begitu seterusnya, hingga tidak ada lagi kereta yang tercecer, dan sudah tertata rapi dipintu kedatangan penumpang. Tidak ada sedikit pun rasa lelah di wajahnya, khas anak kecil, semuanya dilakukan dengan senyuman, seakan-akan sedang bermain. Menurut beberapa orang disana, dia adalah anak seorang pedangang kaki lima yang berjualan di sekitar bandara dan sudah terbiasa merapikan kereta dorong, tanpa ada yang menyuruh apalagi digaji. Setelah semua tertata rapi, aku pun mencoba berkenalan dengannya. Ternyata namanya Devin, anak asli Kupang kelas 2 Sekolah Dasar di dekat bandara. Dia setiap malam memang ke bandara El Tari untuk menemani ibunya yang sedang berjualan. Ketika ditanya, siapa yang menyuruhnya mengatur kereta, dia bilang tidak ada yang menyuruh. Sangat terkejut mendengar jawaban polos seorang bocah kupang berumur tujuh tahun tersebut. Ia telah melakukan sebuah pekerjaan yang tidak seharusnya ia lakukan. Pekerjaan yang membuatnya harus mengurangi waktu bermain dengan teman sebayanya. Tapi buat Devin, pekerjaan tersebut adalah waktunya buat bermain. Bermain dengan kereta dorong yang diletakkan disembarang tempat oleh para penumpang pesawat udara. Tanpa ada yang menyuruh, tanpa ada paksaan, dan tanpa ada imbalan…


Sayangnya obrolan santai ini harus berakhir ketika mobil hotel telah datang menjemput. Setelah berpamitan, dia pun bergegas lari untuk bergabung dengan teman-teman sebayanya yang sedang bermain, tidak jauh dari tempat kita ngobrol. Sebuah pelajaran yang sangat menarik dari seorang bocah yang bernama Devin…



Monday, November 1, 2010

Ketika Tangan Dan Kaki Berkata

Selalu speechless setiap denger lagu ini...


Ketika Tangan Dan Kaki Berkata

Lagu: Chrisye
Lirik: Taufiq Ismail



Akan datang hari, Mulut dikunci, Kata tak ada lagi

Akan tiba masa, Tak ada suara, Dari mulut kita

Berkata tangan kita, Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita, Kemana saja dia melangkahnya

Tidak tahu kita, Bila harinya, Tanggungjawab tiba

Rabbana,
Tangan kami, Kaki kami, Mulut kami, Mata hati kami
Luruskanlah, Kukuhkanlah, Dijalan cahaya
Sempurna

Mohon karunia, Kepada kami
Hamba-Mu yang hina